APLIKASI BIOPESTISIDA EKSTRAK KOMPOS KULIT UDANG (EKKU) PADA BERBAGAI DOSIS PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERANGAN PENYAKIT CABAI
APLIKASI BIOPESTISIDA EKSTRAK KOMPOS KULIT UDANG (EKKU)
PADA BERBAGAI DOSIS PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SERANGAN PENYAKIT CABAI
Oleh : Syahri dan Renny Utami Somantri
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
Jalan Kol H. Barlian No. 83 Km. 6 Palembang
Telp. (0711)-410155
syahrihpt@yahoo.co.id
ABSTRAK
Pengkajian dilaksanakan di dua lokasi yakni Desa Senabing dan Desa Perigi Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan sejak Juli sampai Desember 2013. Pada setiap desa dipilih masing-masing 10 petani sebagai pelaksana kegiatan. Tujuan pengkajian untuk mengetahui pengaruh pengurangan dosis pupuk anorganik dan penambahan EKKU terhadap pertumbuhan dan serangan penyakit cabai. Pengkajian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan lima ulangan, yang meliputi: (a) Pupuk anorganik dosis lengkap (Urea = 9 g, SP-36 = 9 g, dan KCl = 4,5 g); (b) Pupuk anorganik ½ dosis (Urea = 4,5 g, SP-36 = 4,5 g, dan KCl = 2,25 g) + EKKU dosis 40 ml/l air; (c) Pupuk anorganik 3/4 dosis (Urea = 6,75 g, SP-36 = 6,75 g, dan KCl = 3,375 g) + EKKU dosis 20 ml/l air; dan (d) Pupuk anorganik 3/4 dosis (Urea = 6,75 g, SP-36 = 6,75 g, dan KCl = 3,375 g) + EKKU dosis 40 ml/l air. Tanaman cabai ditanam dalam polybag berukuran lima kilogram yang mengandung media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang. Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali yakni saat tanam, umur tiga minggu setelah tanam (mst), dan umur enam mst. Penyemprotan EKKU dilakukan setiap minggu hingga menjelang panen. Hasil kajian menunjukkan bahwa serangan penyakit bercak daun (Cercospora sp.) tertinggi terjadi pada perlakuan C yakni 9,6%, sedangkan penyakit virus kuning tertinggi pada perlakuan A yakni 45,6%. Aplikasi EKKU mampu menekan intensitas serangan penyakit virus kuning.
Kata kunci: biopestisida EKKU, dosis pemupukan, OPT cabai